Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

15 September 2008

DUA WAJAH REPUBLIK KITA

zakat zakat.JPG2

pembagian zakat di depan masjid di Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9).

blt2 Pembagian uang Bantuan Langsung Tunai beberapa waktu yang lalu.

antri-minyak-tanah1 antri-minyak-tanah2

antri pembelian Minyak Tanah.

Hasil evaluasi pemerintah, tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia, mencapai lebih dari 6% pertahunnya, bahkan ekonomi Indonesia yang semakin membaik yang dikatakan ole Yusuf Kalla belum pernah terjadi di negara ini sebelumnya.

Tampaknya Tesis ini Yusuf Kalla ini palsu benarnya mungkin kalau kita melihat pambagian zakat di jawatimur sampai sampai jatuh korban tewas 21 orang hanya demi mendapatkan zakat orang kaya yang jumlah nya dalam puluhan ribu rupiah.. Kemudian antrian jutaan rakyat indonesia di kantor pos seluruh indonesia hanya untuk mendapatkan kompensai atas naiknya BBM dengan mendapatkan uang Bantuan Langsung Tunai yang Jumlahnya Ratusan Ribu Rupiah.

Antri jutaan orang juga yang tidak bisa memasak akibat langka nya minyak tanah hanya demi memastikan dapur di rumah kita tetap ngebul. Semua itu dapat kita lihat dan menjadi keseharian pada lingkungan kehidupan kita. Negeri ini belum mampu mengangkat harkat martabat rakyatnya yang masih diliputi rasa lapar yang mendalam dan tenggelam dalam selimut berita Pilkada dan Pemilu 2009 yang menghambur2kan uang negara sampai ratusan triliun rupiah.

aburizalbakrie1

Yang paling memilukan adalah hasil riset salah satu majalah bisnis mingguan asia menempatkan salah satu menteri kita sebagai orang terkaya di Indonesia dan masuk dalam peringkat puluhan jajaran orang terkaya di jagat asia. Sangat kontras rasanya bangsa ini membangun peradaban yang tinggi menjulang peradabannya mampu menghasilkan orang yang sangat berpengaruh baik dari ekonomi dan pengaruh politiknya di jagat asia berpesta diantara derita jutaan rakyat didalamnya yang hidup dalam kemiskinan, kemelaratan, dan kelaparan.

Wajah ibu pertiwi tampaknya tetap akan suram gelombang air matanya menjadi darah melihat beberapa anaknya menjadi raksasa dan menebas jutaan anaknya yang lain yang menjadi kurcaci. Bagai epik mesianis antara Habil dan Kabil yang membunuh saudara seayah seibunya sendiri, tapi apa mau dikata, inilah kenyataan yang harus diterima hidup di republik ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional… :)

Anonim mengatakan...

kalo menurut saya, ini bukan dua wajah; tapi satu wajah.
yaitu menuruti kehendaknya masing2