Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

17 September 2008

Kalla: Contohi BLT, Meski Penerimanya 19 Juta Tetap Aman

miskin povertypic

Statement Yusuf Kalla tersebut tampaknya menjadi pembelaan diri pemerintah terhadap kasus Musibah Zakat yang mengakibatkan kematian orang miskin di Pasuruan Jawa Timur 15/09/08. Arah statement Yusuf Kalla tampaknya masih berkutat tentang mekanisme pembagian zakat atau bagaimana mengorganized zakat sehingga terbagi dengan aman. Yang membelokkan issue kemiskinan Indonesia yang belum berhasil di atasi oleh pemerintahan ini kepada issue mekanisme pembagian zakat dan sebagainya.

Inti permasalahannya adalah pemerintah SBY-JK belum mampu mengatasi beratnya perekonomian kita, fakta di Pasuruan tersebut, masyarakat yang berkumpul ribuan orang hanya sekadar ingin mendapatkan sedekah yang besarannya puluhan ribu rupiah menjadi bukti empiris bahwa masalah kemiskinan, pengangguran bukanlah sukses story seperti yang dilaporkan oleh SBY-JK di Gedung MPR/DPR beberapa waktu yang lalu.

Pada saat pemerintah SBY-KALLA menyampaikan nota keuangan 15 Agustus Lalu, laporan tersebut Klaim SBY yang menyatakan bahwa angka kemiskinan tahun 2008 ini adalah angka kemiskinan terendah, baik besaran maupun prosentasenya selama 10 tahun terakhir.

Jika data yang disajikan oleh SBY-JK tersebut valid dan tidak sekadar yang membuai rakyat bahwa SBY-JK telah bekerja keras memperbaiki ekonomi bangsa ini, seharusnya semakin berkurang kita melihat masyarakat antri minyak tanah, antri blt yang sedemikian panjangnya atau bahkan zakat yang berujung pada kematian, jauh panggang dari api.

Faktanya diantara cerita pertumbuhan ekonomi yang mencapai rata2 6% pertahun yang disampaikan oleh pemerintah dan dikatakan adalah pencapaian tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Prestasi di bidan ekonomi tersebut, sangat kontras dengan semakin banyak anak2 berada dijalanan karena tidak bisa sekolah, jumlah pengangguran yang kian meningkat dari tahun ke tahun, tingkat kriminalitas yang semakin tinggi akibat dari kesulitan ekonomi, bahkan busung lapar.

Ataukah prestasi ekonomi tersebut adalah hanya dinikmati sebagian elite penguasa dan pengusaha dinegeri ini? Segelintir orang mungkin yang meraup berkah dari prestasi ekonomi SBY-JK ini, yaitu Cukong Minyak, Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit yang mendapatkan berkah dari kecenderungan tingginya harga komoditas tersebut hari ini, namun sebagian terbesar rakyat indonesia lainnya justru semakin melarat akibat dari meningkatnya harga komoditas tersebut, petaka ini diakibatkan karena naiknya harga-harga kebutuhan pokok yang secara langsung mengikuti peningkatan harga komoditas tersebut kecenderungan tersebut mengakibatkan efek turunan yaitu meningkatnya juga segala jenis kebutuhan lainnya yang tidak sebanding dengan peningkatan penghasilan. Kita merasakan inflasi begitu tinggi beberapa bulan terakhir ini.

Ada baiknya Yusuf Kalla tidak hanya berstatement yang justru kontraproduktif dengan apa yang sedang dialami oleh masyarakat, pemerintahan ini harus bekerja keras mengatasi permasalahan kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, pemerataan. Opini dan counter opini tidak akan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa kita yang ada hanya semakin tipisnya kepercayaan kita terhadap elite politik yang bisanya mengeruk kekayaan negara untuk kepentingan pribadinya masing-masing.

Semakin tipisnya kepercayaan masyarakat kita terhadap pemerintah ini bukan hanya asumsi, ini terlihat dari kecenderungan golput yang semakin meningkat dalam pilkada diberbagai wilayah di negara kita. Yang membuktikan bahwa siapa saja yang duduk dalam pemerintahan bukan untuk memperbaiki nasib rakyatnya tapi justru untuk mengeruk kekayaan di negara ini untu kepentingannya sendiri.

Bukti apa lagi yang harus ditampakkan bila kematian di Pasuruan Jawa Timur tersebut yang merupakan bukti kemiskinan dan kelaparan masih membayangi dan menghantui masyarakat kita masih disangkal oleh pemerintah? Buah hasil dari kegagalan negara mensejahterakan rakyatnya.

Seharusnyalah pemerintah sadar bahwa kemiskinan dan kemelaratan adalah kenyataan sejarah yang kita alami dan harus diselesaikan. Bukan justru pemerintah mencari kambing hitam bahwa zakat terhadap yang diberikan oleh H. Syaikhon . Sebab kematian 21 orang di Jawa Timur tersebut adalah akibat dari kemiskinan, kemelaratan dan buah pembangunan ekonomi yang timpang. Bukan justru H.Syaihon dan keluarganya memberikan bantuan dan berbuat baik berdasarkan apa yang mampu mereka lakukan malah dikriminalkan. Kemudian Pemerintah dan lainnya sibuk berpolemik tentang mekanisme pembagian zakat.

hunger

Tidak ada komentar: