Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

17 Mei 2009

KHOTBAH 201 (DALAM NAHJUL BALAGHAH) Dikatakan Amirul Mukminin pada Waktu Pemakaman Sayyidatun-Nisâ' Fâthimah as Sementara Menujukannya kepada Nabi di Makam Beliau

fatimah-az-zahra-1

Nabi Allah, salam bagi Anda dari saya dan dari putri Anda yang telah datang kepada Anda dan telah bersegera untuk menemui Anda. Ya Nabi Allah, kesabaran saya atas (kepergian putri) pilihan Anda telah habis, dan ketabahan saya telah melemah, kecuali bahwa saya mempunyai dasar untuk hiburan dalam menanggung kesulitan besar dan peristiwa menyayat hati dari perpisahan dengan Anda. Saya meletakkan Anda ke dalam makam Anda ketika napas Anda yang terakhir telah berlalu (sementara kepala Anda) di antara leher dan dada saya.

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali." (QS. 2:156)

Sekarang amanat telah dikembalikan dan apa yang telah diberikan telah diambil kembali. Tentang kesedihan saya, (kesedihan) itu tak mengenal batas, dan tentang malam-malam saya, (malam-malam) itu tetap sukar dibawa tidur hingga Allah memilih bagi saya rumah di mana Anda tinggal sekarang.

padangPasir

Sungguh, putri Anda akan mengabarkan kepada Anda tentang pergabungan umat Anda untuk menindasnya.[1] Anda tanyakan kepadanya dengan rinci dan perolehlah semua kabar tentang keadaannya. Ini telah terjadi ketika belum panjang waktu yang terentang, dan ingatan kepada Anda belum menghilang. Salam saya kepada Anda berdua, salam dari orang yang terlanda kesedihan, bukan orang yang muak dan benci; karena, apabila saya pergi jauh bukanlah itu karena letih (akan Anda), dan apabila saya tinggal bukanlah itu karena kurang percaya akan apa yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang sabar. •

imam_ali1

 

 


[1] Perlakuan terhadap putri Nabi setelah wafatnya beliau amat pedih dan menyakitkan. Walaupun Sayyidatun-Nisâ' (as) itu hanya hidup beberapa bulan sesudah wafatnya Nabi, waktu yang singkat itu menyimpan riwayat panjang penderitaan dan petaka baginya. Sehubungan dengan ini pandangan pertama yang menerpa mata ialah bahwa pengaturan bagi upacara pemakaman Nabi belum berakhir, pertarungan untuk kekuasaan sudah dimulai di Saqifah Bani Sa'idah. Perbuatan mereka meninggalkan mayat Nabi tentulah menyakitkan hati Sayyidatun-Nisâ' Fâthimah yang sedang amat berdukacita. la melihat bahwa orang-orang yang telah mengaku cinta dan terpaut (pada Nabi) di masa hidup beliau, sekarang sedang asyik dalam rekayasa mereka untuk kekuasaan. Ketimbang menghibur putri tunggalnya, mereka bahkan tak tahu kapan mayat Nabi dimandikan dan kapan beliau dimakamkan. Dan cara mereka mengucapkan bela sungkawa kepadanya ialah dengan berkerumun di rumahnya dengan bahan bakar dan berusaha untuk mendapatkan baiat dengan paksa dengan segala pertunjukan penindasan, paksaan dan kekerasan. Semua perbuatan berlebihan ini bermaksud menghapus kedudukan terhormat rumah ini agar tidak mendapatkan kembali martabat yang hilang itu pada kesempatan mana pun. Sekaitan dengan tujuan itu, untuk menghancurkan kedudukan ekonominya, tuntutannya atas kebun Fadak ditolak dengan mengatakannya sebagai palsu, yang akibatnya Sayyidatun-Nisâ' Fâthimah (as) membuat wasiat menjelang mati bahwa tak boleh ada di antara mereka nanti menghadiri pemakamannya

Tiga Jenis Manusia (Imam Ali Bin Abi Thalib yang diucapkannya kepada Kumayl Bin Ziyad)

 

147. Percakapan Amirul Mukminin as dengan Kumail ibn Ziyad an-Nakha'i. Kumail meriwayatkan: Amirul Mukminin as memegang tangan saya lalu membawa saya ke pekuburan. Kemudian ia menarik nafas keluhan yang dalam seraya berkata: "Wahai Kumail, hati ini adalah wadah. Yang terbaik di antaranya adalah yang memelihara (isinya). Karena itu, peliharalah apa yang saya katakan kepada Anda.

imam ali, Imam Hasan & Imam Husein

Manusia ada tigajenis. Yang satu adalah orang berilmu dan rohaniawan. Berikutnya adalah si pencari ilmu yang juga di jalan pembebasan. Kemudian (yang terakhir) si busuk yang memburu setiap penyeru dan tunduk kepada setiap arah angin. Mereka tidak mencari cahaya dari sinar pengetahuan, dan tidak mengambil perlindungan dari dukungan yang dapat diandalkan.

Wahai Kumail, pengetahuan lebih baik dari kekayaan. Pengetahuan menjaga Anda sementara Anda harus menjaga harta. Harta berkurang dengan pembelanjaan sedang pengetahuan berlipat ganda dengan pengeluarannya, dan akibat dari kekayaan mati bila kekayaan membusuk.

Wahai Kumail, pengetahuan adalah iman yang diamalkan. Bersamanya manusia mendapat ketaatan dalam hidupnya dan nama baik setelah matinya. Pengetahuan adalah penguasa sedang harta dikuasai. Wahai Kumail, orang yang mengumpul harta adalah orang mati sekalipun mereka masih hidup, sementara orang yang dikaruniai pengetahuan akan tetap ada sepanjang dunia masih ada. Tubuh mereka tak ada tetapi gambar mereka berada di hati (manusia). Lihat, di sini ada setumpuk pengetahuan (lalu Amirul Mukminin as menunjuk ke dadanya). Saya ingin mendapatkan seseorang untuk memilikinya. Ya, saya mendapatkan (orang semacam itu); tetapi entah ia dapat diandalkan. la akan memanfaatkan agama untuk keuntungan duniawi, dan dengan berkat nikmat Allah padanya ia akan mendominasi manusia dan dengan berdalihkan Allah ia akan menjadi majikan dari para pengabdi-Nya. Atau, orang yang taat kepada para pembawa kebenaran tetapi tak ada kecerdasan dalam dadanya. Pada penampilan pertama keraguan ia akan merasa was-was dalam hatinya.

Maka yang itu maupun yang ini tak cukup baik. Entah orang itu bergairah untuk kesenangan, mudah diantar oleh hawa nafsu, atau serakah untuk mengumpulkan dan menimbun kekayaan. Tak ada dari mereka yang mempunyai penghargaan atas agama dalam urusan apa pun. Contoh yang paling dekat tentang hal ini ialah ternak yang lepas. Beginilah caranya pengetahuan mati bersama kematian orang-orang yang mempunyainya.

Ya Tuhanku! Tetapi bumi tak pernah kosong dari orang-orang yang memelihara hujah Allah, baik secara terbuka dan terkenal ataupun, karena takut, tersembunyi, agar hujah dan bukti-bukti Allah tidak disangkal. Berapa banyak mereka dan di manakah mereka? Demi Allah, jumlah mereka sedikit, tetapi mereka besar dalam kehormatan di hadapan Allah. Melalui mereka Allab menjaga hujah-hujah-Nya dan bukti-bukti-Nya sampai mereka mengamanatkannya kepada orang lain seperti mereka sendiri dan menebarkan benihnya di hati orang-orang yang sama dengan mereka. Pengetahuan telah mengantarkan mereka kepada pernahaman yang sesungguhnya dan dengan demikian mereka mengaitkan dirinya dengan semangat keyakinan. Mereka mengentengkan apa yang dianggap sukar olch orang-orang yang mengentengkan. Mereka sangat mencintai apa yang dianggap aneh oleh orang jahil. Mereka hidup di dunia ini dengan tubuh mereka di sini, tetapi ruh mereka tinggal di tinggi di atas. Mereka adalah para khalifah Allah di bumi dan penyeru kepada agama-Nya. Betapa rindu saya akan melihat mereka. Pergilah sekarang, Kumail, ke mana saja Anda mau.[32]

وقال عليه السلام : الْمَرْءُ مَخْبُوءٌ تَحْتَ لِسَانِهِ.

148. Amirul Mukminin as berkata: Manusia tersembunyi di bawah lidahnya.[33]

وقال عليه السلام : هَلَكَ امْرُؤُ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ.

149. Amirul Mukminin as berkata: Orang yang tak mengenal nilai dirinya sendiri akan mengalami keruntuhan.