Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

20 Januari 2013

Syair Cinta Moga Tak Terlambat

Jika ada pantai tuk bersandar, ingin kuletakan smua lelah tidak dalam kata, tapi kubasuh tangan kakimu sdia kala.
Kutuangkan air kelapa, bukan tuk dahaga mu saja, tapi ceriakan rona wajahmu yg dlm lama telah hilang tawa.
Kubuatkan perapian, hangatkan ruhani mu yg dingin beku diantara datang keajaiban.
Pelepah kutegakan dangau lepas lelah jiwa mu.
Saat kau rajut mimpi, kudongengi ttg cerita orang suci, yg bersyurga dlm coba.
Tak ada tangis tapi ikhlas dlm ketundukan.
Kuletakan jari ku dipipimu, kukatakan' jgn bersedih sayang, kita tlah sampai tujuan'.
Muara cinta berkahi mu, ku & kita Saat senja berkala, kusiapkan permadani mahkota syurga, nyenyakan tidurmu, diantara kantuk sring kau rasa
Inila, sbuah cinta yg sempurna, dlm lalai ia tak berasa indah, dlm senang ia tak berasa nikmat, dlm limpahan ia tak berasa anugrah Hatta, kdang tak sabar ku melihat pantai, pdhl mentari, angin msh gemuruhnya tanda perahu kan menepi.
Ku coba kuatkan kan akal diantara gelombang perih coba kalahkannya, dimana ujung waktu? Dmna sandiwara, tak permainkan jiwa penonton ?
Krn, sbuah ujung, menjadi singgasana lakon dan cerita, diujung sana kah?
Sbuah tempahan manusia tuk dia menjadi apa
Ku tak tahu, labirin hidup mmg bukan tuk difahami, tapi bgimna ttg hidup yg mesti dijalani tanpa bertanya & mempertanyakan.