Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

14 September 2008

Silaturahmi dengan Berbuka Bersama

 MafesripalaKU

 

Silaturahmi,....
Rahmat Allah Swt, sangat besar walaupun kadang kala kita malas untuk mensyukurinya. Hari kemarin saya berkumpul dengan saudara2 saya di Mafesripala. Saya bisa bertemu, bercanda gurau, dan berdiskusi dengan teman2 mahasiswa, teman sejawat dan senior2 saya di Mafesripala.


Sebagai sebuah keluarga besar, dari silaturahmi tersebut, Mafesripala sampai dengan hari ini telah menelurkan 17 angkatan. 17 tahun Mafesripala kaderisasi bukanlah usia yang muda bagi sebuah organisasi bahkan umur Mafesripala saat ini telah 30 tahun dari pendiriannya. Bukanlah usia yang dapat dianggap enteng bagi eksistensi sebuah organisasi yang dapat terus eksis sampai dengan usia tersebut.


Anggotanya pun telah menyebar kemana-mana, akupun kadang tidak ingat lagi kemana-mana teman ku yang dulu seperjuangan di Mafesripala yang sama-sama berjuang untuk mendapatkan keanggotaan yang disahkan dengan pelantikan dan penyematan slayer sebagai anggota keluarga Mafesripala, menghilang entah kemana.


Tapi yang pasti aku tidak merindukan untuk didiklat lagi. Karena bagi calon anggota Mapala didiklat atau didiksar adalah masa yang paling memuakkan. Walau, nilai2 diksar bila disadari sangat penting dalam membentuk manusia yang memiliki nilai solidaritas, kebersamaan, cinta, keberanian, bahkan kepahlawanan, kejujuran. Yang kian hari nilai2 tersebut kian tergerus oleh peradaban ini.

Teman2 seperjuanganku dulu dengan CAG sandinya itu, mungkin semua asyik dengan aktivitasnya masing2.Atau terkunci dengan pekerjaannya yang semakin menyita waktu dan pikiran.


Momen berbuka bersama adalah saat bagi semua berkumpul, bercerita, berkeluh kesah untuk bagi sebuah kebersamaan fisik yang semakin terputus, namun sebagai jiwa, Mafesripala berhasil menjadi sebuah organisasi yang begitu karib antar anggotanya.

Mungkin kata2 akhirnya adalah, syukur, ya tentang kesyukuran dan bersyukur yang sering kali dianggap remeh bahwa tuhan telah memberikan umur panjang kepada kita dan menjaga kita untuk selalu dapat menjalin silaturahmi. Alangkah indahnya dunia ini bila setiap tali yang terputus dapat disambungkan, dosa yang menjadikan sekat bagi komunikasi dan silaturahmi diampunkan, sehingga setiap keterpisahan membuahkan rindu untuk bertemu dan kembali kemasa-masa dimana kita sendiri kadang akan tertawa untuk mengenangnya.

 

Untuk mu Mafesripalaku,..........

(cat: untuk kang shaful, sekali lagi maaf photonya banyak kucuri)

Tidak ada komentar: