Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya

17 Agustus 2008

Nasionalisme itu apa ?

sejatinya berkebangsaan konteks indonesia hanyalah keterikatan manusianya dengan geografisnya ansich. Karena sampai hari ini jargon nasionalisme pun hanya propaganda penguasa untuk melempengkan kekuasaannya secara terus menerus dan menggerus semakin banyak sumber2 ekonomi, sosial budaya, serta menghegemonik setiap struktur sosial didalamnya.

aku tak tahu lagi apa makna nasionalisme sebenarnya, karena pada kenyataannya nasionalisme itu rakyat busung lapar, pemerintah korupsi,...
tanah dan sumber alam tergadai,........

dan yang saya pahami sampai hari ini negara dalam hal ini pemerintah hanya menjadi pelayan bagi pemilik modal baik lokal maupun asing, hal ini dapat dilihat dari daerah sampai dengan pusat.

setiap orang maupun golongan ingin berkuasa untuk menguasai manusia lainnya dalam wilayahnya. kelas menengah maupun elite tabiatnya tiada lah berbeda, selalu mengumbar jargon surgawi dan seperti rayuan gombal baing yang lagi merayu abg untuk mendapatkan tubuh abg tsb untuk dapat digerayangi demi memuaskan birahi politiknya, begitu lah nasib rakyat indonesia selama bahkan sampai hari ini. ironis,.

maka saya berpikir butuh pemimpin seperti Hugo Chavez, ataupun Mahmud Ahmainejad atau D.N. Aidit sebuah sosok pemimpin proletar yang merasakan suasana batin rakyatnya dan berani berada ditempat terdepan untuk menegakkan visi pro rakyat, yang masih hilang senyap hilang ditelan kenyataan yang terasa kian perih.

menyingkirlah oportunis politik sudah terlalu banyak iblis bertopeng nabi gentayangan ,..... yang mengatasnamakan rakyat dan menjual kemiskinan dan penderitaan rakyat untuk mengeruk indonesia,...........

salam pembebasan,...

Tidak ada komentar: