tiap waktu berlalu dalam hariku, terseret dalam gelombang dunia.
ada tawa, dan ada juga tangis bagai sebuah bongkahan batu, terdiam, aku tak tahu dimana aku dan siapa aku
aku ingin terbang dan mi'raj menembus ruang waktu yang membatasiku dari kekasihku.
menghilangkan semua keresahan yang tak kunjung padam sampai pada pertemuan itu
hingga tak kutemui lagi kegelisahanku yang tak jua mereda
bagai daun tersaput angin, melambai terombang-ambing dari gelombang masa.
tapi kutakbisa berlari, siapa aku dan dimana aku pun tak tahu,..
wahai yang mengetahui segala, berikan aku jawaban yang memuaskan dahagaku,......
hingga air mataku jatuh kebumi menumbuhkan flora yang harum berkembang
buaikan aku dalam kebahagiaan yang tiada tara,.
aku merindu, tapi aku menjauh,..
biarlah semua menjadi bagian dari derita anak manusia yang ada pada setiap zaman dan peradaban
diri menjadi budak bagi gelombang dunia yang menggulung setiap orang didalamnya.........
Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya
14 September 2008
Suara Parau Mengerang yang Tersesat di Rimba Jiwanya Sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar