Coba ku lulihati, coba kudengari, coba kuciumi, namun tak jua jumpa-Nya
Terlalu,.. ya terlalu,… terlampau ya terlampau
kemudian akibat itu, semua pun di persepsi menjadi-Nya
bahkan yang tak layak untuk nya,
bila ia sihitam maka sihitam ingin Ia sepertinya, jika Predator, Predator pun ingin Ia sepertinya.
tapi Terlalu, ya terlalu,.. terlampau yah terlampau,..
sesuatu yang tak kau bisa letakkan ukuran pada nya , kecuali hanya lah Cinta
Kemewujudan adalah cinta,.. bentuk nya transenden namun ia Imanen,..
JIka diversitas adalah Tajaliyat, sepertinya jamak, sebenarnya ia itu Satu.
Ya,…
Benar,.. yang kau sedang rasakan itu,..
Ia adalah angin, gunung, rerumput , atau mutiara dibawah lautan bahkan angkasa, tapi Ia juga pikiran yang melintas dalam renungmu, yang membelai jiwamu.
ia ada dalam biara, gereja, surau2 kecil, dan kuil2, dimana pencintanya sedang merangkai sulaman untuk kekasihnya.
dalam setiap kontemplasi itu, setiap biji tasbih yang dipatrikan dalam kalbunya setiap lapis istananya pun sedang dibuatnya.
Setiap getar2, jiwamu didalamnya, maka setiap itu pula, sebuah hidangan lezat sedang kau nikmati, yang didapati setiap manusia, rerumput, atau gemintang, semua berputar dalam poros yang sama.
Jika demikian, maka, apakah masih penting untuk bertengkar2?
atau mereka saling merasa bahwa ia dan kelompoknya saja lah yang dicinta-Nya?
Karena cinta tidak lagi membutuhkan simbol2,..
tungku yang meleburkan semuanya, tak dapat kau lihat lagi selain cahaya.
cinta adalah cinta sebuah rasa yang dengan nya nyawamu kau serahkan padanya.