The Philosophy of Supplication
by: Dr. Ali Shariati
Wahai tuhan,. Berikan aku kemampuan toleran atas pandangan yang bertentangan.
Wahai tuhan, anugerahkan ku kebijaksanaan dan kesadaran, hingga ku tak menghakimi seserorang atau suatu pemikiran meskipun itu benar kesalahannya, Ku mesti mengertinya, membenarkannya dan menyempurnakannya.
Tuhan,… bantu kesadaranku untuk mampu menyadari perbedaan antar manusia, pemikiran, dan hubungan2, sehingga ku mampu mengenali perbedaan diantaranya.
Wahai tuhan,. Kirimkan aku keyakinan dan iman yang mutlak, hingga ku di dunia ini, aku mampu berada dalam pemberontakan yang mutlak.
Wahai tuhan,. Inspirasikan ku takwa yang berontak hingga ku tak tersandung dalam kemegahan di atas tanggung jawabku. Dan lindungiku dari ketakwaan yang menghindar agar ku tak membuang waktuku disudut sepi.
Wahai tuhan, anugerahkan ku hadiah kemuliaan berupa kegalauan, persoalan dan ketakutan. Hadiahkan kan ku kenikmatan menjadi hambamu yang utuh. Hadiahku kan ku keprihatinan dan penderitaan.
Wahai tuhanku, bebaskan aku dari empat penjara yaitu alam, sejarah, masyarakat, dan diri. Hingga ku mampu membangun diriku kembali menjadi sebagaimana kau ciptakan ku. Tidak Layaknya seperti hewan yang menyesuaikan dirinya atas lingkungannya, namun ku mampu membuat lingkungan ku beradaptasi terhadap ku.
Wahai tuhanku,.. bakarlah aku dalam api suci keraguan, hingga ku mampu membakar seluruh sesuatu kepastian yang lain yang telah diwariskan dalam diriku. Dari keraguan itu, terpancarlah cahaya kebenaran, yang terang dari semua kabut.
Wahai tuhan ku,.. bebaskan aku atas kemiskinan menterjemahkan dan peniruan, hingga ku kan mampu menghancurkan warisan pencetak dan ku mampu melawan pencetak baru dari barat sehingga ku takkan , mau seperti , menunggu untuk bergerak seperti penghotbah yang lain.
Tuhan ku ,.. terima kasih ku atas Imam Husain, yang memilihkan ku musuh atas kebodohan. Dan untuk menghadapi pandangan bodoh musuh-musuh sebagai suatu ampunan dan menjadi hamba istimewanya.
Wahai tuhanku,.. lindungi ku dari persahabatan antagonis dan dari jiwa-jiwa kerdil namun karuniakan kepada ku persahabatan jiwa yang luas seperi jiwa keindahan jiwa atas kemanusiaan seperti layak nya Ali.
Wahai tuhanku,. Inspirasikanku berpikiran terbuka yang memikirkan pentingnya ekonomi yang bukanlah sebuah tujuan, dan inspirasikan pemahaman penghambaan serta relijiusitas bahwa ekonomi adalah juga sangatlah penting.
Wahai tuhan,.. karuniakan ku kesuksesan perjuangan diantara kekalahan, kesabaran atas kekecewaan, melangkah diantara kesendirian, jihad tak senjata, bekerja tak dibayar, berkorban dalam diam, memiliki keyakinan relijius atas dunia, memangku ideologi diantara tradisi yang tidak populer, memiliki keyakinan tanpa pretensi, tanpa konformitas walau tanpa kematangan, indah tanpa kehadiran fisik, berkesendirian diantara kekacauan, dan mencintai dengan yang dicintai mengetahuinya.
Wahai tuhanku, jangan hadiahkan ku pengetahuan yang tak berguna bagi kemanusiaan. Jangan buat aku kecanduan akan ketidaktahuan barbar atas keindahannya, aku gagal melihat dalam lapar dari mata yang hitam memar kelaparan dan pelanggaran hak-hak manusia.
Wahai tuhanku, katakan pada mereka berfaham materialis bahwa manusia tidak lahir dalam ketidaksengajaan dalam jagat ini, sejarahnya dan masyarakatnya. Katakan pada massa ku bahwa hanya jalan kepada Mu dapat menjalani kehidupan ini, tunjukkan jalan pintas nya.
Wahai tuhan, inspirasikan kepada orang-orang dari relijius kami bahwa adam terbuat dari tanah. Katakan kepada mereka fenomena materi menunjukkan eksistensi MU sebagai makin banyak terhitung semakin ia menjelaskan bahwa satu yang eksis yang tak terlihat. Bahwa tuhan lah saja yang ada pada saatnya nanti.
Wahai tuhan, ampuni ku atas keyakinan Imanku yang menjauhi kemuliaan dan kesejahteraan. Berikan ku kekuatan untuk menjauhi kemuliaan dan kesejahteraan untuk kemuliaan imanku. Hingga ku tidak memungut kekayaan dunia serta bekerja untuk pekerjaan, tidak juga untuknya yang memungut uang dari pekerjaan dan bekerja untuk dunia.
Wahai tuhan, berikan ku kehidupan dalam kematianku, hingga ku tidak menjadi dongkol atas ketidakbergunaan. Dan berikan ku kematian, sehingga tidak berkabung untuk kesiasian. Biarkan ku memilihnya, namun jalan yang lebih mendapatkan ridho dari-Mu.
My Lord,
Wahai tuhan,
Kau ajarkanku bagaimana hidup
Ku kan belajar bagaimana seharusnya mati
dikaulah wahai tuhan, kau persembahkan kedermawanan mu atas anak Adam. Kau tempatkan kepercayaanmu dipundak anak-anak Adam. Kau lah memilihkannya nabi-nabi,untuk mengajarkan Kitab-Mu dan Penegakan Keadilan. Siapa yang tidak mengatakan kebesaran adalah milik-MU? Karena Kami adalah hambamu
Iman kami atas mu dan nabimu. Kami memohon kebebasan, kesadaran, keadilan, dan kejayaan. Karuniakan itu semua sepatutnyalah kami membutuhkan semuanya itu. Lebih dari itu semua, segala sesuatu kami korbankan sebagai hambamu, ketidatahuan dan kelemahan kami.
Oh, tuhanku, hancurkan klaim-2 kekuasaan atas bumimu, yang menolak akan tanda-tanda yang kau berikan, mereka yang membunuh para nabi, mereka yang membunuh rakyat yang berjuang atas kebebasan rakyat, dan mereka yang membunuh mereka yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan.
wahai tuhan penguasa Ka’bah. Jangan kau biarkan orang2 yang berdoa siang dan malam, menuju rumahmu, yang Thawaf berkeliling rumah Ibrahim Mu, untuk menjadi pengorbanan atas ketidatahuan dan penyakit dan untuk dijadikan budak ditindas oleh penindas seperti waktu dulu layaknya Namroz.
Dan dikau wahai Muhammad sang nabi, Rasul atas kesadaran, kebebasan dan kekuatan! Api telah mengelilingi dan menyebar di sekitar rumahmu. Kekuatan destuktif tiba dari sebelah barat rumah mu. Keluarga mu harus mengingatnya dalam banyak abad tertidur di ranjang gelap buaian. Bangunkan mereka! Seperti juga yang tuhan katakan “bangkit dan peringatkan mereka”.
Dan dikau wahai Ali, dikaulah digelari singa Allah, pemimpin orang-orang yang beriman. Junjungan cinta dan kefasihan. Kami telah kehilangan kemampuan mengenal dikau. Mereka telah menghapus mu dari alam pikiran kami namun cinta kami akan mu terus berlangsung dab berkelanjutan adanya. Hal ini telah terperangkap api di dalam membran kesadaran kami dari jiwa kami yang terdalam. Bagaimana mungkin kau meninggalkan yang kau cintai diantara kepatuhannya kepadamu? Dimana kau tidak membiarkan terjadi sedikit pun penindasan atas wanita yahudi yang tinggal di dalam pemerintahan islam mu. Sekarang, lihatlah, apa yang terjadi, bagaimana muslim yang tinggal dibawah penindasan yahudi.
wahai dikau Zainab,.. putri Ali, lidah Ali, ketika berbicara dengan ummatnya. Wahai wanita yang mengajarkan keberanian kepada ummatnya, menyebut namamu dengan hati dan jiwa, wanita negeri kami yang membutuhkan mu setengah mati dalam menyalakan api cinta dalam kesengsaraan jiwa mereka. Yang disisi lain, barat telah menyebarkan mereka perbudakan baru. Bantu mereka untuk menentang memerangi jalan baru dan jalan lama bagi mereka, lindungi mereka dari menjadi alat tradisi maupun alat baru tradisi.
Wahai Husain! Apa yang mesti kuucapkan kepadamu, diantara kegelapan, ditengah2 meletusnya gelombang pasang dan pusaran dahsyat.
Dikau memilih mati berdarah untuk menunjukkan kebenaran kepada pengikutmu dari pada kematian hitam. Masih saja dalam setiap semburan darahmu, kau persembahkan untuk negeri. Membuat pekikan lengking sejarah, memukul dinamika depresi pada setiap zaman. Mempersembahkan kemuliaan kehidupan bagi sebaikn-baiknya harapan dan cinta.
(mohon maaf bila terjemahan kurang pas bahkan menjauhi dari makna sebenarnya, saya merasa tidak layak menterjemahkan karya Indah ini, ini hanya coba pemaknaan pribadi saya)
wassalam.