Dihujam belati sampai bersimbah darah
Itu kau alami tapi itu tak kau rasakan sebagai kepiluan
Atau mungkin dirimu tergilas hingga lorong nafasmu menyempit
Itu pun tak kau hiraukan sebagai luka
Namun luka akan terasa pedih ketika yang dihujam bukan mengenai tubuhmu
Karna tubuh menyembuh akan lebih cepat dari kau bayangkan
Ketika jiwa mu terlukai hingga tergerogot seluruh energimu itulah kelukaan
Hingga bahkan kau rasakan inilah akhir dari perjalanan itu
Ketika harapan membumbung keangkasa yang menjatuhkan mu dan menghempasmu
Itula kau rasakan seluruh raga mu pun tak berdaya menopangnya
Hilangnya harapan adalah akhirat, akhir dari hidup
Jangan pernah berkubang dalam kelukaan dalam kelamaan meski itu sulit untuk kesembuhannya
Ketika itu menghempasmu bahkan kau terinjak karenanya
Yakinkan jiwa mu, bahwa Ia sedang memberikan kebijaksanaan yang tidak kau temukan ketika kau merengkuhnya
Karena kebijaksanaan hadir dalam luka yang menghempas, jiwa yang tergilas
Dia adalah Guru yang tak kau ingin temui tapi kau harus menjadi muridnya
Jiwamu diajarnya menerima setumpuk ilmu, ilmu tentang dirimu sendiri yang tak kau kenal
Hingga kau benar2 mengenal dirimu, dan tidak tertipu oleh alam khayalmu
Dia adalah sesungguhnya madrasah
Bagaimana seharusnya kau Menjadi