Ali disisi Rasulullah Seperti Musa dg Harun hanya Tak ada Nabi Lagi Setelahnya
24 Desember 2018
Nabi Yusuf dan Program Penanggulangan Krisis di Mesir Kuno dan Freeport Cadangan Uang Nasional Kita
Nabi Yusuf dlm teologi Ibrahimik begitu tersohor, ketika menyebut nama Nabi Yusuf, rasanya kaum hawa yg mungkin akan menggilainya 😁😁😁😁.
Nabi ini legends banget soal pesona nya. 😂😂😂, (Jadi iri gw), tapi ditulisan ini tidak akan dibahas sisi itu. Kita akan kaji dalam tentang beliau sebagai administrator negara piawai, sampai-sampai ia menjadi presiden interim dlm melewati fase-fase kritis dan menyelamatkan Mesir dari krisis ekonomi tersulit sepanjang 7 tahun lamanya.
Raja Mesir Imperium terbesar sejagat saat itu, beroleh mimpi sama berulang. Yaitu dalam mimpinya ia melihat 7 sapi gemuk, kuat, besar dan sehat, kemudian disisi lain ia melihat 7 sapi kurus sampai tulang2 nya kelihatan, pucat dan lemah dan kelaparan 7 sapi besar sehat itu dimakan oleh 7 sapi lemah kurus kelaparan secara brutal dan mengerikan. Dan selain itu beliau bermimpi setangkai gandum bernas bercabang 7 tetiba dilahap oleh setangkai gandum bercabang 7 kering tak berisi secara brutal juga.
Kemudian mimpi itu dijelaskan oleh Sang Tampan Nabi Yusuf 😎😎😎😎.
Nabi Yusuf kemudian bercerita, bahwa negeri Mesir akan tiba masa negara akan dalam kelimpahan berkah dan rezeki besar yg tak pernah terbayangkan sebelumnya, musim akan menghasilkan hujan dan panas terus-menerus yg berakibat lahan pertanian, hasil hutan, gandum, buah-buahan, bahan tekstil, produksinya akan melimpah. Begitu juga hasil laut, ikan, peternakan, sapi, kambing dlsb semua berkembang biak melimpah. Singkat kata itu adalah dimana puncak kemakmuran Mesir sepanjang peradaban nya. Raja Mesir senang banget, sumringah denger penjelasan Nabi Yusuf. Wah asiiik ini bisa nambah banyak selir aku 😷😷😷😷(kalo ini statement ga valid ga usah dipercaya 😋🤣🤣🤣🤣).
Eiiitss, jangan gembira dulu raja 😎😎😎😎 kata Nabi Yusuf, setelah masa kemakmuran itu kita akan masuk dalam krisis ekonomi, pangan, iklim kering tak berhujan, yg mengakibatkan jangan kan buah daun pun tak dapat tumbuh, ternak dan binatang hutan mati kehausan karenanya dan itu berlangsung selama 7 tahun berturut-turut, yg memporak-porandakan ekonomi kita, jika tidak mampu dikelola bisa berdampak politik yaitu ketidakpercayaan publik pada pemerintahan raja dan bisa berujung pada penggulingan kekuasaan dan revolusi.
Raja kaget euuy, Ampe muncrat dan melompat dari kursi, tuwewew....😂😂😂😂😂, Waduh Ampe segitunya ya, ngerik banget bro, kata Firaun Mesir. 🙄🤔🙄🤔.
Tanpa banyak berpikir, singkatnya, Firaun melimpahkan kekuasaan nya scara interim kepada Nabi Yusuf selama 14 tahun untuk mengelola semua administrasi negara untuk menanggulangi masalah-masalah yg akan terjadi tersebut.
Mulailah proyek reformasi yang dilakukan oleh Nabi Yusuf, tahun2 awal Nabi Yusuf mempercepat eksplorasi tambang emas dan perak yg dikuasai oleh negara, jumlah tenaga kerja dan pusat2 pertambangan digerakkan untuk menghasilkan emas dan perak dalam jumlah yg besar dg kalkulasi presisi. Membangun banyak gudang di semua tempat dalam kekuasaan kerajaan Mesir. Hingga gudang-gudang itu penuh dg tumpukan emas dan perak awalnya.
Setelah itu proyek selanjutnya adalah, emas dan perak itu diproduksi menjadi mata uang dalam bentuk koin dan distempel kerajaan sebagai cadangan devisa untuk dijadikan mata uang dlm jumlah besar setelahnya (Sudah mulai serius ini ceritanya 🥴🥴🥴🥴).
Pusat teknologi dan industri pengawetan pun dibangun scra massif, industri pengolahan pun dibangun yg kesemuanya bangunan fondasi ekonomi kokoh dan menyerap lapangan kerja besar.
Tiba lah masa kemakmuran itu, berbarengan dg semua infrastruktur yg diperlukan untuk mengatasi kelimpahan produksi dan cadangan kekayaan negara selesai dibangun.
Semua yg diproduksi oleh masyarakat dalam kelimpahan diluar kebutuhan masyarakat sehari-hari yg habis diperdagangkan oleh masyarakat kemudian dibeli oleh negara, ada yg disimpan sebagai cadangan bahan pangan, lalu ada yg dikelola kembali dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi sehingga semua rantai produksi itu digerakkan secara maksimal.
Misal kelimpahan bahan pangan seperti gandum disimpan dalam gudang besar, kelebihan produksi peternakan dan daging diolah dan diawetkan kayak sarden kali ya 😂😂😂😂. kulit2 ternak diolah menjadi tekstil begitu juga hasil produksi kapas diolah menjadi bahan tekstil.
Tumpukan emas dalam gudang2 negara tadi sedikit-sedikit dikeluarkan membeli hasil produksi masyarakat. Sembari menggerakkan produksi terus menerus.
Singkatnya, masa2 itu, adalah titik kejayaan ekonomi dan kemakmuran, hasil produksi ditukar menjadi uang yaitu koin emas dan perak, kelebihan uang dalam masyarakat pun, Nabi Yusuf menggerakkan sektor keuangan dg menariknya kembali dalam bentuk simpanan untuk menekan inflasi, pemborosan, dan kriminalitas dicatat dalam sistem akuntansi yg handal dan kredibel.
Sampai diakhir masa kejayaan itu akan berlalu gudang2 sebelumnya berisi emas dan perak isinya berganti dg bahan pangan, dan seluruh produksi masyarakat baik itu dalam bentuk cadangan pangan berupa gandum, atau awetan peternakan dan hasil laut, maupun tekstil juga kayu/papan bahan perumahan.
Emas Negara digudang2 itu hanya tersisa, sedikit sajasbgai cadangan dan membayar gaji administrator pemerintahan dan militer, ditambah dengan koin2 emas tabungan masyarakat.
Memasuki fase 7 tahun kedua, ditandai dg hujan yg mulai enggan turun dan panas mulai menyegat, sepanjang tahun tahun itu. Lahan-lahan pertanian mengering, hewan-hewan ternak kehabisan makanan dipadang gembala, karena rumput-rumput mulai kering dan terbakar. Tahun tahun itu mulai lah masa-masa gagal panen.
Cadangan lumbung pangan rakyat pun mungkin hanya bisa mengatasi paceklik itu paling lama setahun pertama saja.
Mulailah program penanggulangan krisis ekonomi dilaksanakan dg seksama dan dalam waktu yg sesingkat-singkatnya 😋😋😋.
Cadangan produksi nasional Mesir kuno itu, mulai dikeluarkan dari gudang2 raksasa dg menjualnya kembali kepada masyarakat. Hasil kemakmuran sebelumnya berupa koin emas dan perak dimasyarakat itu kembali ke tangan negara dalam bentuk perdagangan.
Baik berupa gandum, sarden, kulit sapi dan kulit kambing sbg mantel atau juga bahan tekstil yg bertumpuk di gudang2 negara.
Selama periode itu stok dikeluarkan dg sangat ketat dg memperhitungkan scara presisi sesuai dgn kebutuhan masyarakat (nah badan pusat statistik kayaknya sdh mulai ada disana 😂😂😂😂).
Ketika uang koin emas d masyarakat itu sdh mulai memenuhi kembali gudang2 pemerintah, dan habis dimasyarakat, mulailah akuntansi negara mengeluarkan catatan tabungan masyarakat yg ada, pengurangan tabungan scr berkala itu ditukar sebagai kupon penukaran bahan pangan, sandang dan papan di gudang2 negara.
Langkah tahun2 terakhir selama 7 tahun masa krisis penuh kesabaran itu, diakhiri dg program sosial dg membagi bahan pangan, sandang dan papan secara ketat dan merata.
Sampai kering isi gudang2 pemerintah. Dan krisis ekonomi berkepanjangan itu sukses diakhiri dg selamat. Tanpa terjadi kegoncangan politik yg berarti, ketidakpuasan rakyat atas kinerja negara mengatasi krisis berkepanjangan alih2 pemberontakan sipil atas pengelolaan negara. Nabi Yusuf sukses menyelamatkan Mesir dari krisis berkepanjangan scra mandiri tanpa menghamba pada pihak luar dan berdiri di atas kaki sendiri.
Eng...ing.... Eng...... 👮🏼♂️👳👳👳👳👳
Nah, kembali ke Freeport, Tonggak nasionalisasi asset emas terbesar di dunia ini, andai saja tahun 97-98 sudah dikuasai, emas2 direpublik ini dikuasai oleh negara bisa jadi kita bisa mengendalikan krisis likuiditas/keuangan itu scra mandiri seperti yg dilakukan Nabi Yusuf as. Tanpa harus menghamba pada IMF dan Bank Dunia yang dilakukan boleh orde baru kala itu. Yaitu dg menggerakkan produksi emas menjadi cadangan likuiditas nasional.
Turbulensi ekonomi akan selalu membawa tiap negara dalam jurang krisis setiap waktu jika kita tidak waspada seperti terjadi dimasa lalu.
Nasionalisasi Freeport mempunyai makna sangat strategis bagi kita untuk dimanfaatkan scra maksimal sebagai faktor pendorong produksi nasional bagi pertumbuhan ekonomi maupun bagi cadangan likuiditas kala negara krisis likuiditas.
Patut bersyukur langkah awal itu sudah digenggaman melalui nasionalisasi Freeport yg merupakan pertambangan emas terbesar di dunia dg langkah awal penguasaan 51% sahamnya.
Pertambangan emas Freeport itulah menjadi cadangan kekayaan negara dan cadangan devisa dalam mengatasi ekonomi dunia yg kian tidak menentu.
Langkah awal ini tidak boleh berhenti, harus dilanjutkan dg nasionalisasi asset strategis lainnya seperti penguasaan blok rokan yang sudah dikuasai Pertamina sebagai cadangan energi nasional.
Hingga harapan bangsa ini akan menjadi maju dan makmur serta melindungi segenap tumpah darahnya.
Dimasa-masa damai seperti sekarang segala asset strategis tersebut sangat signifikan perannya dikemudian hari bagi pemerintah untuk membagi hasil2 dari asset strategis seperti Freeport tersebut dalam bentuk infrastruktur seperti yang dilakukan nabi Yusuf, pada saat ekonomi tidak begitu bagi ia bisa dijadikan jaminan sosial. Selain fungsi utamanya sebagai cadangan likuiditas/uang.
Itulah pelajaran dan hikmah besar dari kecerdasan dan kebijaksanaan nabi Yusuf yg masih sangat relevan untuk diimplementasikan sampai dengan hari ini.
Bukan cuma mengingatnya dari cakep nya aja, dasaaar cewe2..... 🤒🤒🤒🤒🤒
Karena uang itu adalah emas, emas itu adalah Freeport dan hasil kerja dari kabinet kerja, kerja, kerja,
Terima kasih Jokowi kau telah membuka jalan bagi bumi Pertiwi menjadi negara mempunyai fondasi sangat kuat dalam menyongsong masa depan Gilang gemilang.
Yudhistira 😍😍😍😍😍😍😍
Pustaka: Qur'an, Perjanjian Lama, dan Literatur lainnya berkaitan dg Nabi Yusuf dan Program Penanggulangan Krisis Ekonomi yang dilakukannya.l
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar