Terjang,... terjanglah kerisauan
Kaki mengayuh kegalauan
Berjalan dalam labirin yang tak berketemuan
Namun perjalanan mesti diteruskan
Hingga dahaga mencabik-cabik kerongkong
Biarkanlah ia mengerang dan terus menelusur nya
Sampai terus ,..
Kaki patah, tangan terluka.,,,
Mengapa lorong ini tampak tak berujung
Perjalanan yang tak sampai
Ataukah jalan itu sendiri adalah takdir
Bagi anak adam tuk menelusurnya
Bagi hidupnya
Yang tak diketahuinya
Bahkan dari mulanya hingga akhirnya
Apakah anak adam memasuki lorong yang sama?
Ataukah mereka menelusur labirin nya sendiri?
Pertanyaan yang terus bergelayut sembari ditelusurinya jalannya
Hingga dedaunan hijau menguning kemudian layu dan mati
Tumbuh kembali dan bersemi bunga-bunga baru
Tetap saja pertanyaan itu bergelayut yang terlalu tinggi terengkuhkan
Wahai putra adam ,..
Apa yang kau cari?
Apa yang kau temui?
Semua kemudian kosong
Wahai putra adam
Kau dari mana?
Mau kemana?
Apa yang kau cari?
Apa yang temui?
Nafas kemudian semakin tersengal
Bahkan tinggal dua atau satu tarikan lagi
Coba tuk dibunuhnya semua penghalang jalan nafasnya
Hei,.. engkau
Mengapa kau halangi aku?
Bahkan labirin ini pun belum kutemukan ujungnya?
Hei putra adam!
Aku adalah dirimu!
Bahkan yang telah kau tinggalkan
Namun aku telah mendahuluimu, jawabnya
Ah engkau ,.... adalah kepalsuan
Semua telah ku bunuh mati ,...
Bahkan semua penghalang telah ku hunuskan pedang ku kepadanya
Tapi labirin ini tetap tak berujung,......
Wahai putra adam
Kau dari mana?
Mau kemana?
Apa yang kau cari?
Apa yang temui?
Kau mulai lagi,... rupanya!
Aku kan menginginkan menemui ujung labirin ini
Bahkan bila telah sampai di ujungnya,..
Kan ku hunuskan pula pedang ku kepadanya...
Namun kegalauan ,... kerisauan,..
Tetap berjalan di labirin tak berketemuan
Jika telah sampai kepada nya ....
Aku ingin menanyakannya,... kepadanya
Apakah aku sendiri menjalani labirin ini, atau kah tiap putra adam memiliki labirin nya sendiri?
Hei putra adam!
Aku adalah dirimu!
Bahkan yang telah kau tinggalkan
Namun aku telah mendahuluimu, jawabnya
Jawab aku,.... jawab aku,..... katanya sampai sengalan nafas menuju keakhirannya,.....
1 komentar:
Wow....it's great. Nice poetry. Lbirinmu, labirinku, labirin kita semua, akan selalu ada selama ada pertanyaan ttg makna yang belum terjawab.
Posting Komentar